Mengingat Kembali Pensi Jakarta Era 2000-an: Antara Memori, Tradisi dan Juga Adu Gengsi
Kapanlagi.com – Sebelum lighting RGB dan LED screen jadi standar seperti saat ini, acara Pentas Seni (Pensi) di tahun 2000-an punya pesonanya sendiri. Panggung yang sederhana, poster coret-coret hasil fotokopian, dan tiket gelang kertas warna-warni, semua terasa magis buat anak SMA pada saat itu. Terutama buat anak SMA di Jakarta era 2000-an, pensi bukan cuma sekedar hiburan. tapi juga ajang adu gengsi.
Salah satu yang jadi takaran sukses sebuah pensi adalah siapa bintang tamu yang bisa didatangkan. Kalau sekolahmu bisa undang band keren di masa itu, seperti Nidji, Letto, The Changcuters, apalagi Sheila On 7, maka dijamin sekolahmu resmi naik kasta sosial.
Makes sense sih, karena membujuk sebuah band besar untuk tampil di acara pensi pasti bukan perkara mudah dan murah. Apalagi seperti kita tahu, para panitia pensi pastinya juga masih murid-murid SMA. Jadi, hasil dari effort mereka layak untuk diapresiasi setinggi mungkin.
Balik lagi nostalgia ke pensi era 2000an. Adakah dari kalian yang menjalaninya di era itu? Yuk kita kilas balik bareng-bareng..
1. Lineup yang Selalu Dinanti
Panggung pensi era 200an diisi oleh band-band yang sekarang kebanyakan udah jadi legenda. Ada masa di mana semua sekolah berlomba-lomba ngundang Ungu, Samsons, atau Netral. Yang lebih underground? Efek Rumah Kaca dan The Upstairs selalu jadi incaran anak-anak artsy dan indie.
Tapi jangan lupa, bintang utamanya tetep: band sekolah sendiri, yang kadang penontonnya lebih heboh dari band tamu! Apakah di sekolahmu juga begitu?
2. Merchandise & Booth ala Tahun 2000-an
Kala itu, booth di pensi biasanya lebih dikenal dengan nama Stand dagang OSIS. Isinya jualan baju sablon, pembatas buku, CD lagu bajakan, atau gantungan HP lucu. Brand yang masuk pensi pun biasanya dari majalah remaja atau clothing distro indie.
3. Dokumentasi Pakai Kamera Digital
Momen yang bakal dikenang di masa depan (Credit:Dokumentasi Pribadi)
Nggak ada yang namanya postingan Instagram story kala itu. Para muda-mudi yang datang biasanya mendokumentasikan keseruan mereka pakai kamera saku digital atau handycam. Itupun bagi yang punya.
Kalau nggak gitu, biasanya mereka juga foto rame-rame di photobooth mural, lalu di-tag di Facebook 2 minggu kemudian. Itu aja udah mewah dan skena banget!
4. Gengsi Antar Sekolah
Banner pensi hits pada masanya (Credit:Istimewa)
Pensi juga ajang ‘show-off’ antar sekolah. Siapa yang punya stage paling besar? Undangan paling hits? Yel-yel supporter paling ribut? Nggak ada hadiahnya emang, tapi tetep aja; gengsi taruhannya.
Dan yang pasti kamu HARUS dateng pas Pensi, biar nggak ketinggalan topik obrolan pas hari Senin nanti di kantin sekolah. 🙂
5. Kenapa Nostalgia Ini Penting?
Pensi bukan cuma sekedar kenangan, tapi juga tradisi. Walaupun saat ini mungkin semuanya udah serba modern dan berbeda, tapi semangat dan maknanya tetap sama.
Nah, KapanLagi.com sendiri bakal turut meramaikan tradisi ini lewat event terbarunya: KapanLagi Pensi Bareng 2025. Program ini sejalan dengan komitmen KapanLagi.com untuk memperkuat posisinya sebagai media hiburan yang relevan bagi generasi muda, khususnya Gen Z.
Penasaran sama detailnya? Ikuti terus update-nya hanya di KapanLagi.com atau akun sosial media @kapanlagicom.
Jangan ketinggalan baca yang ini juga!